5 Cara Benar Merawat Rantai Motor Biar Lebih Awet
Rantai, atau chain Merupakan salah satu komponen sepeda motor yang patut mendapatkan perawatan. Komponen ini berguna sebagai penghubung mesin dan roda belakang dengan kata lain, sebagai penyalur tenaga yang dihasilkan mesin untuk menggerakan sepeda motor.
Ukuran dan jenis rantai yang digunakan biasanya disesuaikan dengan spesifikasi dan bobot sepeda motor. Jika motor dengan spek kecil, maka rantai pun ukurannya relatif lebih kecil, begitupun sebaliknya jika bobot motor besar, akan semakin besar pula rantai yang dipakai. Contohnya, rantai motor honda tiger lebih besar dari rantai motor honda supra x 125, dimana keduanya dibekali rantai 520 dan 420.
Rantai menjadi komponen wajib, setidaknya pada sepeda motor konvensional berjenis bebek atau sport. Sedangkan pada motor jenis matic dengan transmisi otomatis CVT, fungsi rantai digantikan V-belt. Maka, untuk motor matic terutama skutik, anda tidak perlu mencari cara untuk merawat komponen ini ya mas bro!!!
Nah, mas bro, sebenarnya rantai yang biasanya sepaket dengan gear baik gir depan maupun belakang ini, umumnya memiliki usia pakai yang relatif lama. Usia rantai dan gir ini bisa mencapai tahunan terutama jika kinerja motor anda tidak terlalu berat. Walaupun demikian, komponen ini sangat wajib mendapatkan perawatan, baik perawatan rutin, maupun pengecekan komponen. Ya, komponen pengganti mungkin banyak, tetapi tidak ada salahnya kita merawat rantai agar usia pakainya lebih maksimal. Apalagi beberapa produk sepeda motor mewajibkan mengganti rantai dan gir motor bersamaan, yang tentu biayanya tidaklah murah.
Apa saja cara merawat dan mengecek rantai motor ini? Berikut 5 caranya.
1.Menyeting Rantai
Mengapa menyeting rantai motor sangat perlu? Sebab, jarak bebas rantai sangatlah penting, karena bisa mempengaruhi komponen lain cepat aus. Contoh, ketika rantai terlalu kendor sehingga jarak bebas rantai sangat luas, bisa menyebabkan rantai bergerak liar, dan membentur ke bagian komponen samping seperti sasis atau fork, bahkan mungkin tutup rantai. Suara-suara berisik, hingga bisa membuat rantai copot dari sepeda motor anda. Maka, sebaiknya periksa jarak jangkaunya dan seting jika sudah terlalu longgar. Jarak jangkau ideal rantai sekitar 2-5cm.
2. Melumasi Rantai
Rantai merupakan komponen yang bergerak, juga komponen yang terbuat dari besi atau logam. Jika komponen dari logam bergesekan, dalam hal ini rantai dengan gir, maka pasti ketebalan logam sebagai bahannya akan menyusut, dan lama-kelamaan akan aus. Nah, pelumas berguna untuk meminimalisir gesekan itu, sehingga tingkat keausan rantai dan gir akan semakin kecil, maka bisa menambah usia pakai rantai motor anda. Untuk itu, sebaiknya lumasi rantai motor jika sudah mulai mengering, menggunakan pelumas khusus rantai motor. Sebaiknya tidak menggunakan oli bekas atau pelumas lainnya sebab beberapa dapat membuat komponen rusak.
3. Hindari menggunakan sikat dan sabun untuk mencuci rantai
Nah, sepertinya menyikat dan mencuci rantai dengan sabun adalah kebiasaan biker yang cinta kebersihan nih, wkkk. Padahal, jika dilakukan akan mengurangi usia pakai rantai motormu.
Pelumas pada rantai, tidak saja berada dibagian luar, tetapi juga di bagian dalam rantai, yang terletak pada O-ring atau Z-ring. Pelumas ini merupakan pelumas kental atau gemuk, yakni semacam stemplet yang akan memperlancar dan melumasi rantai dari dalam. Gemuk atau stemplet ini akan sangat mudah terlepas apabila diberi air sabun, apalagi jika disikat, bersih mas bro!!
Beda dengan pelumas luar, ketika pelumas pada O-ring ini sudah hilang, maka tidak ada cara lain untuk memasukannya kembali. Nah, efeknya bisa menimbulkan suara bising pada rantai, sekaligus usia pakai rantai motor anda, akan lebih cepat aus, ketimbang tidak melakukan cara diatas, yakni mencuci rantai menggunakan sabun.
4. Tidak mencuci rantai menggunakan air bertekanan
Pernahkah anda mencuci motor ditempat cuci steam? Sering???
Wah, gak apa kalau tidak menyemprot bagian rantai dengan steam tersebut. Jika iya disemprot habis-habisan?
Nah, jika demikian, sama dengan nomor 3, air bertekanan dapat menghilangkan gemuk pada rantai motor. Selanjutnya, berbagai gejala pada rantai pun akan terjadi, termasuk resiko pendeknya usia rantai motor anda, akan lebih besar. Maka, sebaiknya hindari mencuci dengan air bertekanan terutama untuk bagian rantai motor ini.
5. Bersihkan rantai dari debu dan kotoran
Selain memperhatikan cara mencuci rantai motor, sebaiknya bagian ini tetap dibersihkan terutama dari debu dan kotoran. Efek pelumas pada rantai mungkin akan membuat debu dan kotoran lain mudah menempel dan hal ini kurang baik jika dibiarkan.
Lalu bagaimana cara membersihkan rantai yang benar?
Sebaiknya, anda menggunakan lap kering saja. Tetapi, sepertinya banyak pengguna yang malas kalau disuruh mengelap rantai motor, karena mungkin kotorannya berwarna hitam bahkan hitam kental. Nah jika demikian, salah sendiri mengapa rantai dikasih oli bekas, wkkk. Coba kalau dikasih pelumas khusus, maka rantai tidak akan berwarna hitam. Untuk itu, sebaiknya bersihkan rantai motor, sekaligus lumasi bagian ini dengan pelumas khusus.
Itulah Tips dan cara merawat rantai sepeda motor. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "5 Cara Benar Merawat Rantai Motor Biar Lebih Awet"