Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal V-Belt Motor Matic


 Assalamualaikum mas bro, kali ini kita akan membahas sedikit mengenai v-belt di motor matic. Jadi hari ini, kebetulan ada pengguna motor yang mengalami putus v-belt, maka tidak ada salahnya nih jika kita membahas sedikit tentang apa sih v-belt itu, fungsi, serta perlukah komponen ini mendapatkan perawatan?
 Sobat, V-belt, atau van belt di motor matic/skutik, adalah komponen yang mirip dengan rantai pada sepeda motor bebek, atau sport. Fungsi v-belt pada motor matic adalah sebagai media untuk menghantarkan tenaga mesin menuju roda belakang, atau lebih tepatnya, sebagai penghubung antara bagian mesin dan roda belakang melalui 2 puli yang terpisah, yakni pulley depan (primer) dan pulley belakang (sekunder).
 V-belt berbahan dasar karet salah satunya, dan komponen ini memiliki gerigi di bagian tengah. V-belt juga memiliki ukuran panjang dan lebar tertentu sesuai dengan ukuran jenis motor matic tertentu. Maka v-belt untuk motor dari produsen honda misalnya, tidak sama dengan motor dari produsen yamaha. Begitu motor dari produsen yang sama antara satu sama lainnya belum tentu seukuran. Dan ukuran v-belt ini cukup mempengaruhi terhadap kinerja v-belt di dalam mesin CVT tersebut.
 Lebih jauh lagi, kinerja v-belt terbilang cukup berat, dan rentan mengalami aus yang dipengaruhi seberapa berat pemakaian motor matic tersebut. V-belt atau sabuk ini, bekerja dengan cara mendapat tekanan dari puli primer yang bergerak. Puli bergerak atau seringkali disebut rumah roler, akan bergerak maju sesuai putaran mesin, dan majunya rumah roler ini membuat v-belt tertekan. Permukaan rumah roler yang menekan v-belt memiliki permukaan diagonal, sehingga ketika v-belt tertekan, v-belt akan bergerak ke arah atas, atau kearah lingkaran luar dari puli tersebut. Pergerakan v-belt dari posisi bawah ke atas tersebut, membuat bagian v-belt yang terletak di pulley sekunder, atau puli belakang menjadi tertarik, dan mengakibatkan pergerakan dari sebelumnya berada di bagian atas (pada puli sekunder), menjadi bergerak ke arah bawah, yang membuat puli belakang menekan kampas otomatis sehingga as puli belakang dapat bergerak, sebelum akhirnya diteruskan ke gearbox yang membuat roda belakang dapat berputar. Artinya, pergerakan v-belt yang melibatkan tekananan terhadap komponen tersebut membuat v-belt mudah sekali aus dan rusak.
Baca juga: Selain V-Belt, 5 Komponen Ini Wajib Dirawat Pada Mesin Belakang Skutik
 Nah sobat, sialnya v-belt ini tidak sama seperti rantai yang terletak di area luar alias tanpa cover, sehingga mudah dikontrol kondisinya. Sementara v-belt, terletak di dalam blok CVT, sehingga komponen ini kerap kali tidak terkontrol, tau-tau putus. Putusnya v-belt, membuat putaran mesin tidak terhubung ke roda belakang, artinya motor matic anda tidak dapat digunakan.
 Meski relatif dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, tetapi sebaiknya komponen ini selalu dirawat dan diperhatikan kondisinya.
 Nah agar v-belt terkontrol, sebaiknya membuka blok CVT minimal ketika servis sepeda motor, dan teliti atau cek komponen v-belt ini, jika sudah terdapat retakan, menandakan komponen ini rentan putus dan harus diganti.
 Sementara itu, beberapa produsen sepeda motor banyak menganjurkan untuk mengganti v-belt pada periode waktu tertentu, umumnya ketika motor mulai memasuki jarak tempuh sekitar 22.000km.


Posting Komentar untuk "Mengenal V-Belt Motor Matic"