Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Atasi Engkol Keras Setelah Ganti Piston

 Mas bro, salah satu efek merombak mesin, terutama mengganti piston dengan ukuran diameter yang lebih besar, bisa berefek pada kerasnya engkol. Hal itu wajar, karena semakin besar ukuran diameter piston, kompresipun lebih padat.
 Seberapa keras engkol tentunya ditentukan oleh seberapa besar diameter piston alias seher ini. Hanya saja, kadangkala mengganti piston dengan ukuran yang tidak terlalu besarpun bisa berefek sama. Misalnya, mengganti piston menggunakan tipe jenong, meski diameternya hanya naik beberapa milimeter, juga peruntukannya sama, tetapi efek kerasnya engkol tetap terasa. Yupz bagi anda yang sengaja memodifikasinya mungkin sudah memperhitungkannya pula, tetapi jika anda tidak mengharapkan demikian, misalnya tidak tahu, atau anda membeli motor bekas yang kebetulan mesin telah dirombak sehingga engkol terasa keras, dan ingin memperbaikinya setidaknya membuat engkol motor tersebut kembali normal, maka tidak ada salahnya mencoba trik yang akan ATB bagikan berikut.
 Seperti yang sudah disebutkan, kerasnya engkol motor salah satunya disebabkan oleh besarnya seher atau piston. Artinya, tidak semua penyebab engkol keras adalah pengaruh dari rombakan mesin. Jadi sebelumnya pastikan dulu bahwa motor anda yang mengalami engkol keras tersebut terjadi setelah mengganti piston.
 Jika sudah dipastikan selanjutnya mari kita bahas cara mudah membuat engkol normal kembali pada mesin bekas rombakan tersebut.
 Karena terjadi pada seher yang diperbesar, yang membuat kompresi lebih padat, maka untuk menyeimbangkan atau mengembalikan kondisinya, ATB punya 2 cara nih. Mari simak satu persatu.

1.Menambah paking belakang
 Menggunakan seher atau piston aftermarket, misalnya model jenong, jika seher tersebut memang tersedia untuk jenis motor tertentu, memang dapat dipasang dengan presisi, sekaligus membuat kompresi menjadi lebih padat, karena ruang kompresi menjadi lebih sempit dari sebelumnya. Maka agar engkol menjadi ringan kembali, kita perlu memperbesar kembali ruang kompresi tersebut, dengan cara menambah paking alias gasket bagian belakang agar lebih tebal, sehingga posisi piston sedikit lebih mundur yang membuat ruang kompresi bertambah besar. Bagian paking atau gasket yang dimaksud, adalah gasket bagian silinder belakang yang terbuat dari kertas. Untuk memasangnya, maka wajib bongkar silinder.
 Mengenai jumlah penambahannya, bisa disesuaikan sesuai kebutuhan, efeknya semakin banyak paking yang dipasang, maka semakin luas ruang kompresi yang bertambah, karena piston semakin mundur. Hanya saja, yang perlu dicatat, sebaiknya jarak antara permukaan piston atas dan ujung silinder tidak melebihi 3 milimeter, karena bisa berefek pada performa yang menurun drastis, dan masalah lainnya. Idealnya sih, untuk motor seperti yamaha mio, honda beat, atau beberapa motor bebek lain, diberi paking minimal 3 lapis dan maksimal 4lapis (jika memakai piston aftermarket/jenong).

2.Membubut kubah klep (head)
 Dengan tujuan yang sama, yakni memperbesar ruang kompresi, untuk mengembalikan kerasnya engkol agar normal, sobat bisa membubut bagian head mesin, yakni dibagian kubahan atau lingkaran piston, di luar area klep. Buat 1-2mm lebih dalam, sehingga kompresi akan sesuai. Tetapi jika membubut bagian ini, seharusnya tidak perlu menambah paking belakang, atau bisa sesuaikan saja jika bubutannya tidak terlalu dalam.

Itu saja informasinya semoga bermanfaat.
Baca juga:Cara paling Cocok Bikin Jupiter MX lari Kencang, Cocok Buat Harian

Posting Komentar untuk "Cara Atasi Engkol Keras Setelah Ganti Piston"