Pasang Ban Dalam Di Ban Tubeless, Solusi irit Atau Bahaya?
Malam mas bro!!!!
Penggunaan ban tubeless khususnya pada sepeda motor kini sudah semakin marak, terutama motor baru dengan velg cast wheel atau velg racing. Selain karena terkesan lebih kekinian, ban tubeless juga diklaim lebih praktis karena mudah perawatan terutama penanganan saat bocor yang tidak banyak memakan waktu saat pengerjaannya, sebab ban tubeless memang tidak memakai ban dalam tadi. Nah bagi sobat yang belum tahu apa itu ban tubeless serta perbedaannya dengan ban tipe tube type, sobat bisa kunjungi postingan saya sebelumnya di link ini.
Meski banyak memiliki kelebihan, tidak berarti ban tanpa ban dalam tersebut memiliki kekurangan. Diantara kekurangannya, seperti susahnya menyesuakian tingkat kekencangan udara ban, sebab ban jenis tubeless umumnya harus teris penuh udara, karena jika sedikit, udara malah bisa keluar dari pinggiran velg, dan akhirnya bocor. Sementara, ban yang selalu terisi penuh dengan udara akan mengalami sedikit kesulitan kala jalanan basahi yang membuat ban terasa agak licin.
Selain masalah tekanan angin diatas mas bro, salah satu kekurangan ban tubeless adalah soal usia pakainya. Banyak hal yang membuat ban tubeless tidak bisa digunakan alias memiliki usia pakai yang lebih singkat dari seharusnya, meskipun masih dalam kondisi sangat baik. Misalnya, terjadi kebocoran pada ban dengan ukuran besar atau sobek, sehingga ban sudah tidak bisa ditambal lagi. Atau, beberapa ban mengalami kerusakan pada dinding velg, sehingga ban tidak bisa lagi menampung udara karena celah dari sekitaran velg tadi, membuat angin keluar dan ban kempes.
Jika kedua hal diatas terjadi, banyak pengguna yang berinisiatif untuk tetap menggunakan ban tubeless pada motorya tersebut, karena kondisinya yang masih bagus tadi. Pertanyaannnya, bisakah ban tubeless dikasih ban dalam, dan apa saja efeknya terhadap ban tersebut?
Jika ditanya bisa atau tidak, tentunya bisa saja, meskipun ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. sebelum melakukannya, Diantaranya sebagai berikut.
- Ban memang sudah tidak bisa menampung udara, misalnya sobek di dinding ban namun sobekan tidak membuat ban menjadi tidak layak pakai.
- Ban masih layak digunakan, atau masih belum menyentuh indikator ban yang menyatakan sudah aus. Ciri ban sudah tak layak sobat bisa cek disini.
- Menggunakan ban balam pada ban tubeless hanya dalam keadaan darurat, atau tidak untuk jangka panjang, karena walau bagaimanapun, ban tubeless akan lebih baik jika dipakai tanpa ban dalam, atau ban tipe tube type memang seharusnya memakai ban dalam.
Hal lain yang mesti diperhatikan ketika hendak memasang ban dalam pada ban tipe tubeless, agar hasilnya efektif, diantaranya sebagai berikut.
- Pastikan kontur ban tubeless terutama di bagian dalam tidak kasar, sebab beberapa jenis ban memiliki kontur yang sangat kasar sehingga dapat dengan cepat mengikis dan merusak ban dalam. Jika demikian, maka resiko kebocoran pada ban dalam cukup besar.
- Pastikan ban tubeless tidak memiliki banyak bekas tambalan, sebab bekas tambalan yang berupa tonjolan di permukaan yang dapat mengganggu ban dalam saat mengembang, dan bisa berefek pada permukaan ban yang tidak rata, juga menambah efek keboroan ban.
- Pastikan paku, dan benda tajam lain tidak menempel di ban. Ban tubeless biasanya tidak akan langsung kempes, ketika paku atau penyebab kecoran lainnya menempel pada ban, maka kadangkala pengguna sepeda motor lupa atau bahkan sengaja membiarkan paku dan lainnya tetap menempel jika ban tidak ditambal. Maka pastikan ban sudah terbebas dari benda-benda tersebut, yang dapat menusuk ban dalam setelah dipasang.
- Sesuaikan ukuran antara ban dalam yang akan dipasang dengan ukuran ban luar. Misalnya, ban luar memiliki ukuran 120/80-17, maka samakan ukuran tersebut dengan ban dalam yang akan dipasang. Sebab jika ukurannnya terlalu besar atau kecil, akan mempengaruhi proses mengembangnya ban dalam yang akan menghasilkan banyak efek buruk, misalnya ban sering kejepit dan bocor jika kebesaran.
- Terakhir, pastikan ban terutama ban tubeless mengembang dengan sempurna dan simetris, sebelum mengukur kekencangan angin yang diinginkan. Ban yang tidak mengembang dengan benar, bisa berefek pada olengnya roda dan mengganggu kestabilan berkendara.
Nah, selain beberapa hal yang mungkin bisa sobat pertimbankan diatas, kini kita bahas apa saja sih yang mungkin berefek kurang baik pada ban tubeless yang dipasangi ban dalam tersebut?
- Volume bertambah, dengan penambahan ban dalam ternyata membuat volume bertambah, yang konon mengakibatkan tekanan angin jadi lebih tinggi ni mas bro. Efeknya, bisa menyebabkan daya cengkeram ban terhadap aspal jadi berkurang, maka ban jadi lumayan beresiko licin ketika motor dipacu dikecepatan tinggi.
- Kepraktisan berkurang, ya memasang ban luar pada ban tubeless tentu membuat ban motor anda jadi tidak ada bedanya dengan ban tipe tube type alias ban dengan ban dalam. Diantara kepraktisan yang hilang seperti proses menambal jadi lebih lama saat terjadi kebocoran, karena ban luar harus dibuka terlebih dahulu, sementara saat menambal ban tubeless, cukup dengan ditancap dari luar.
- Menambah pengeluaran,memang sih memasang ban dalam untuk keperluan menambah usia pakai ban akan lebih efisien dan irit ketimbang beli baru, tetapi ini artinya kita perlu mempersiapkan uang, jika suatu saat ban dalam pecah dan harus menggantinya, jadi kembali harus menyiapkan uang lagi.
Nah sobat, itulah beberapa hal yang mungkin bisa menjadi pertimbangan sobat ketika ingin memasang ban dalam di ban tubeless. Tentunya selain dari sisi irit dan hemat, hal tersebut juga dapat menimbulkan efek buruk. Nah dalam hal ini, ATB hanya memberikan gambaran yang semoga bisa menjadi pertimbangkan sobat sebelum melakukannya. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Cara Menambal Ban Tubeless Lengkap Pakai Tire Repair Kit
Posting Komentar untuk "Pasang Ban Dalam Di Ban Tubeless, Solusi irit Atau Bahaya?"