Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gir Motor Longgar? Cek Dan Perhatikan Dua Arahnya Ini

 Mas bro, gir pada sepeda motor berguna sebagai media untuk menerima tenaga yang disalurkan dari mesin melalui rantai, kemudian menarik roda belakang. Tentunya sepeda motor yang memiliki gir dan rantai adalah motor dengan transmisi manual jenis bebek dan sport, karena untuk motor jenis matic umumnya menggunakan transmisi otomatis CVT, dimana peran rantai dan gir digantikan oleh puli dan van belt.

 Ada dua jenis gir pada sepeda motor, yakni gir depan dan gir belakang. Gir depan memiliki ukuran lebih kecil, dan menempel pada as dari dalam gigi rasio, sementara gir belakang terletak pada roda, dan keduanya dihubungkan menggunakan rantai.
 Seperti biasanya, seiring waktu, pastilah komponen rantai dan gir tersebut mengalami penyusutan dan harus diganti. Namun masalah lain yang mungkin ditemui pada komponen tersebut selain aus adalah melonggarnya gir belakang. Efeknya berbeda-beda, tergantung komponen apa yang rusak, tetapi longgarnya terasa atau terdengar ketika motor dioperasikan. Jika mengalami hal demikian, maka perlu untuk memeriksa gir.
 Untuk memeriksa kelonggaran gir, cukup dengan menggerakannya saja. Hanya saja, ada dua arah yang menandakan 2 kerusakan yang berbeda ketika gir longgar. Jika longgarnya terjadi kearah depan atau belakang, maka kerusakan yang terjadi adalah pada karet gir, sedangkan jika gir longgar ke arah samping kiri atau kanan, berarti terjadi kerusakan pada bagian klaher, atau laher/bearing.
Baca juga: Tips Mengganjal Laher Oblak Pada Velg/ Roda Motor

Kerusakan pada karet Gir
 Karet gir adalah komponen yang berguna untuk merekatkan gir dan velg, yang terletak di bagian dalam antara gir (nap gir) dan velg. Selain merekatkan gir dan velg, fungsi yang lebih penting dari keberadaan karet gir, adalah meminimalisir gesekan antara nap gir (dudukan gir) dengan velg, meredam getaran, dan menarik roda dengan sempurna. Sayangnya karena berbahan karet, maka rentan aus atau rusak.

 Banyak hal yang dapat memicu kerusakan pada karet gir dan membuatnya longgar. Salah satunya karena panas pada tromol, yang terjadi akibat pengereman atau perjalanan jauh, sehingga bisa membuat bagian tengah karet habis atau bahkan meleleh.
 Gejala yang dapat dirasakan saat karet gir aus diantaranya terjadi hentakan saat memasukan gigi transmisi dari netral ke gigi 1,2 dan sebagainya. Sedangkan untuk memeriksanya, kita tinggal menggoyangkan gir atau mendoron, atau memutarnya ke arah depan, dan belakang, namun roda dalam keadaan diam bisa dengan mengerem motor atau mengenakan standar samping. Jika terasa sangat longgar, sebaiknya karet gir diganti, karena selain mengganggu kenyamanan ketika berkendara, tromol dan nap gir juga bisa ikut rusak. Namun jika longgarnya sedikit biarkan saja dan tidak perlu diganti karena memang harus ada jarak agar tidak terlalu terhentak saat over gigi transmisi.

Kerusakan pada klaher/bearing
 Laher tidak hanya terdapat pada roda atau tromol, di bagian dalam gir juga terdapat laher yang perlu diperiksa dan diganti. Untuk memeriksa laher tidak perlu membongkar gir terlebih dahulu, namun cukup dengan menggerakan gir ke arah lain.

 Jika untuk memeriksa karet gir digerakan ke depan atau belakang, sedangkan untuk mengecek klaher, cara menggerakannya adalah ke samping kanan atau kiri (jika posisi sobat dibelakang motor). Jika terasa longgar, artinya laher sudah rusak dan perlu diganti.


 Beberapa gejala yang ditimbulkan dari laher gir rusak, adalah rantai yang kelihatan bengkok, sampai rantai terlepas dari gir belakang. Bahkan jika lama dibiarkan dan laher ambrol, gir bisa bergesekan dengan sasis atau swing arm, tentunya kerusakan meluas.
 Berbeda dengan kerusakan pada karet gir, sedikit saja kelonggaran ketika mengecek laher gir artinya laher sudah rusak dan perlu diganti.

Nah itulah cara mengecek gir serta kerusakannya. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Cara Membuka Laher roda Motor Ambrol

Posting Komentar untuk "Gir Motor Longgar? Cek Dan Perhatikan Dua Arahnya Ini"