Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yamaha Aerox Brebet Dikira Sensor Dan Pengapian Ternyata Ini Sebabnya

 Malem masbro! Kali ini saya mau share mengenai motor AEROX old dengan keluhan brebet. Dan mati nyala ketika panas.


 Awalnya jauh sebelum megatasi aerox nya yang brebet ini, si pemilik sempat mengeluhkan soal sekring bagian lampu yang selalu putus. Ketika diganti dengan sekring baru, motor gak mau nyala, lalu starter ditekan cukup lama barulah nyala mesinnya, tapi nyala mesin membuat sekring baru tersebut putus lagi. Ketika itu saya sarankan untuk membongkar motor untuk mengecek kabel bodi, karena yakin ada konsleting diantara sepanjang jalur lampu depan tersebut. Tapi si pemilik memilih untuk menunda perbaikannya.

 Singkat cerita, motor tersebut kembali lagi dikemudian hari, dengan kondisi motor sudah mati total, dan tanpa cover bodi alias sudah dibongkar. Katanya bodi dibongkar untuk diganti warna, dan sipemilik meminta untuk menyolder kabel yang menuju koil, karena salah satu soket koilnya patah, yang jadi penyebab motor mati. Untuk penyebab soket patah, kita tidak tanyakan nih, akhirnya kabel ke soket kita solder, dan motor nyala, tapi disinilah awal mula permasalahannya.


 Setelah nyala lalu di tes jalan oleh si pemilik, katanya ada brebet sudah sejak lama dan meminta sekalian memperbaikinya. Lalu kita coba ternyata memang brebet saat putaran atas, dan kadang saat gas turun, dan ketika dicoba lagi kedua kalinya, lebih parah lagi bukan hanya brebet, setelah mesin agak panas, motor jadi susah hidup dan mati nyala. Jadi keluhannya ada dua nih, pertama brebet di putaran atas saat dingin, lalu mati nyala ketika mesin sudah agak panas, dan sipemilik meminta untuk memperbaiki semua keluhannya tadi.

 Kemudian saya diingatkan sama keluhan dulu yakni sekring yang selalu putus yang membuat lampu depan tidak nyala, lalu saya putuskan untuk memperbaikinya dulu. Untuk perbaikan, saya skip aja, karena perbaikan yang akan di sahare adalah soal 2 keluhan tadi yakni brebet, dan mati nyala saat panas. Tapi intinya, ada 2 kabel yang meleleh di bagian bodi, mulai dari sekring, hingga ke bawah di area dekat dek pijakan. kabel itu akhirnya saya ganti, yakni kabel ground warna hitam, dan coklat menuju sekring dan lampu depan, yang juga bercabang, jadi total 3 kabel.


Apa kedua kabel lampu ini jadi penyebab brebet? Tentu tidak, soalnya sekring masih terputus, jadi tidak ada aliran listrik disana mas bro!

 Akhirnya pengecekan untuk 2 keluhan diatas (brebet dan mati nyala) dimulai, sayangnya speedometer motor ini sudah dalam keadaan terlepas, karena proses pengecatan, jadi saya harus menyasar tanpa mendiagnosa melalui lampu mil, sementara diagnostic tool yamaha, tersimpan di laptop yang rusak masbro, tapi kita jadi terbiasa menyasar lewat lampu mil di speedometer saja. Jadi untuk diagnosa, saya tunda, sampai speeometer diambil.

 Ketika memperbaiki kabel meleleh tadi, terlkihat kabel spul sudah dimodifikasi, kabelnya terpisah sendiri dari kabel bodi menuju ECU. Setelah di teliti tepat diatas spul dan di dekat ECU nampak ada sambungan. Karena penasaran, saya langsung bongkar magnit untuk melihat spul, dan mengecek kondisinya serta CKP, hasilnya tidak ada masalah sama sekali pada keduanya, tidak ada bekas kebakar, atau bau khas spul terbakar, bahkan CKP terlihat baru. Kabel jemper dari spul juga dipasang sangat rapi, jadi yakin masalah bukan disini, walaupun spul basah oleh oli karena sil bocor, tapi jika spul tidak terbakar biasanya memang tidak maslah, akhirnyua spul dibersihkan dan seal diganti sebelum kita pasang lagi.


 Lalu beralih ke busi, percikan api bagus tidak ada masalah, sedangkan cop busi model origanal juga dalamnya tidak ada karat sepertinya memang masih agak baru. Sedangkan bagian kabel koil juga aman, tidak ada kebocoran. Ketika selesai mengecek busi ini, ada kejadian unik, kabel menuju VVA ternyata putus satu, di situ saya berfikiran, ini penyebab motor brebet di putaran atas karena selenoid gak aktif di RPM tinggi.Tidak banyak Bacor, kabel menuju selenoid langsung disolder atau disambung. Dengan semangat langsung test ride, hasilnya mengecewakan mas bro, 2 keluhan masih sama gak ada bedanya sama sekali. Nah  dari situ dapat disimpulkan pengapian aman, lalu saya coba beralih ke bagian sensor sensor dan bensin.


Tapi sekali lagi untuk memudahkan pengecekan terkait sensor motor injeksi memang lebih enak kalau ada alat diagnosanya, minimal dasbor speedometer. Akhirnya si pemilik bersedia membawa speedometernya dan pengecekan berlanjut.

 Setelah speedometer terpasang, lampu mil memang menyala. Namun uniknya lagi, mil yang pertamakali menyala menampilkan kode 84, yaitu sensor kecepatan atau roda depan. Lah kan gak ada hubungannya sama brebet ya?


Tapi ok lah saya perbaiki dulu kode ini secara manual, Jadi saya putar aja tuh ban depannya, beberapa kali, sambil memutar kontak nyala off on sebanyak dua atau tiga kali agar ECU tereset otomatis, akhirnya kode 84 seketika hilang, tapi muncul kode baru. Ya, kode baru ini cukup masuk akal yaitu 37, yang menunjukan ada maslah di bagian ISC. 


 Lanjut, Setelah ISC kita lepas ternyata masih berfungsi nih. Ketika kontak di nyalakan, ISC masih muter, begitupun ketika kontak di off. Bagian throtle body dan ISC memang agak kotor, lalu komponen throtle bodi ini dibersihkan terlebih dahulu. Oh iya, berdasarkan pengalaman, kode 37 yang muncul itu tak selalu berarti ISC bermasalah, kalau ISC nya gak mati, permasalahan nya bisa saja yang lain yang mempengaruhi langsam atau bagian udara, sehingga ECU membaca masalah pada sensor ini. Lalu setelah dibersihkan, kita pasang ISC hasilnya memang sama, brebet dan mati nyala masih ada. FIX, masalah bukan sepenuhnya di ISC. Dan bagian yang masih tersisa adalah, di bagian bensin, yang meliputi injektor dan fuel pump. Info lagi nih mas bro, meskipun di bagian fuelpump terdapat sensor, tapi jika gangguan terdapat pada baterai fuelpumnya atau di rotak, sensor gak akan ngebaca, begitupun pada injektor, misalnya pengabutannya yang bermasalah, sensor juga gak bisa ngebaca, karena biasanya sensor membaca area elektroniknya saja, misalnya pada fuelpump baru kebaca jika soket-soket atau salah satu kabelnya tidak terhubung, atau perangkat elektroniknya seperti IC yang mati. Atau jika saya salah silahkan koreksi.


 Oke lanjut, pengecekan pada bensin dimulai dari injektor, setelah dilepas dan coba starter motor, masih menyembur dan berfungsi Walaupun memperkirakan semburan normal itu agak sulit ya masbro, yang jelas pengabutannya nampak bagus! Lalu kita lepas injektor dan membuka spinnya sehingga bagian atas dan bawah injektor terpisah, setelah dilepas Cukup terkejut nih, ada semacam kotoran kotoran diatas saringan injektor, awalnya dikira debu tapi setelah ditekan kotoranya tak hancur, karena kalau cuma debu yang menggumpal harusnya hancur, dan kotoran ini berwarna kecoklatan. Ternyata itu semacam kain tipis dan halus mas bro!Yang bikin heran, kotoran yang hampir menutupi semua lubang injektor ini ko masih bisa membuat bensin tak tersumbat. Nah saya berkesimpulan tidak salah lagi inilah biang keroknya. Kembali dengan antusias injektor dibersihkan dan dipasang lagi, dengan tak sabar motor langsung saya geber, tapi lagi-lagi hasilnya sama. 2 Masalah utama yakni brebet dan mati nyala saat panas masih ada.

Yaudah gak apapa namanya usaha, dilanjut mas bro,  Daripada banyak mikir saya langsung bongkar tangki dan melepas fuel pump. Nah disinilah baru terlihat titik terangnya.

 Kotoran yang ada di injektor yang mirip kain poccong! ini ternyata banyak menempel di celah-celah fuelpump, dan sebagian besar pada pampes atau saringan bensin, sebagiannya lagi mengambang pada bensin di dalam tangki tersebut. Setelah fuelpump dibongkar dan dibersihkan, barulah saya berinisiatif mengganti rotak atau baterai pompanya, sebab kotoran yang berhasil masuk injektor itu wajib melewati rotak ini, jadi ditakutkan di bagian dalam masih terdapat kotoran tersebut.

Pasti sobat bertanya memangnya kain bisa tembus saringan bensin? Saya juga berfikir begitu tapi melihat kenyataanya memang demikian, dan itulah yang mendorong saya menanyakan perihal ini ke si pemilik. Jadi kotoran yang semisal kain lembut ini ternyata tisu dimana tisu ini katanya masuk tangki bensin ketika si pemilik bermaksud membasahi tisu dengan cara memasukannya ke dalam tangki, alhasil, selain berhasil membasahi tisu, sebagiannya malah jatuh ke tangki. Tapi katanya kejadiannya sudah lama, dan awalnya memang tak membuat motor brebet. Mungkin karena tisu ini tidak langsung masuk ke fuelpump.

 Kembali ke bang topik, saringan atau pempes juga kita ganti, kemudian selang menuju injektor pun tak luput di bersihkan, termasuk tangki dan mengganti bensin baru. Akhirnya, semua selesai dan fuelpump kita pasang lagi, lalu coba hidupkan lagi motornya. Apa masalah selesai? Ternyata tidak seluruhnya!!!!!!!

 Setelah nyala, dan di test, hanya mati nyalanya saja yang selesai, brebet dan ngemposnya masih ada. Plus, RPM yang terus tinggi diatas 2000 gak bisa ilang. Di dasbor, kode 37 masih setia mas bro!

 Lalu karena penasaran, ISC kita ganti baru, dan reset otomatis berkali-kali hasinya masih nihil. Oke nih, karena udah terlalu lama dan sipemilik juga menunggu perbaikan, akhirnya diputuskan untuk mengakali ISC saja, dan si pemilik setuju. ISC lama kita ganjal di bagian bawahnya dengan selang kecil selang pembuangan karburator, tujuannya agar jarum ISC tak terlalu membuka lubang dan tertahan oleh ganjal tersebut. Hasilnya, jreng,,, RPM normal di bawah 2000, dan kode 37 hilang ludes seketika. Cara ini memang tak saya sarankan ya mas bro, karena harusnya ISC terreset secara otomatis tanpa perlu ganjal, tapi ini dilakukan atas persetujuan si pemilik. Hasilnya, 1 masalah yang tersisa, yaitu brebet pun hilang dan motor normal kembali, sampai saat ini, jika berlanjut, saya share lagi.

 Itulah pengalaman saya mengatasi AEROX old brebet, semoga sobat yang sedang menghadapi permasalahan aerox yang sama, bisa segera mengatasinya.

Posting Komentar untuk "Yamaha Aerox Brebet Dikira Sensor Dan Pengapian Ternyata Ini Sebabnya"