Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Spul Pada Sepeda Motor

Bagi seorang mekanik, nama spul atau spul alternator tentu tidak asing, tapi mungkin bagi sebagian besar pengguna sepeda motor yang belum pernah memiliki kendala di bagian tersebut, akan terdengar asing bukan? Ya, di postingan kali ini saya akan membahas mengenai komponen ini, yang sebenarnya cukup sering terkena kendala, dan sangat berhubungan dengan pengapian sepeda motor. Secara singkat spul adalah bagian paling pertama yang bekerja untuk menciptakan api atau listrik pada sepeda motor.

spul

Spul alternator pada sepeda motor adalah komponen yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik. Arus listrik ini digunakan untuk percikan api dalam proses pembakaran di ruang mesin, tapi tugas utama yang tak kalah penting adalah mengisi baterai atau aki dan sebagai sumber tenaga untuk kelistrikan sepeda motor, seperti lampu, klakson, dan aksesoris lainnya.

Spul alternator terdiri dari dua bagian utama, yaitu Rotor dan Stator.

Rotor

Rotor adalah bagian yang berputar dan menghasilkan medan magnet. Meskipun tidak langsung sebagai bagian dari komponen spul, tetapi spul tanpa rotor tidak bisa mengahasilkan listrik.

Pada sepeda motor, rotor sering juga disebut magnet atau magnit oleh para mekanik, yaitu bagian yang menempel pada poros engkol atau kruk as mesin. Bagian luar dilapisi besi cukup tebal sedangkan bagian dalamnya berisi magnet, dan bagian inilah yang jadi pemicu hubungan antara rotor atau magnet dengan kawat lilit pada stator.

kiri rotor kanan stator

Stator

Stator adalah bagian yang diam dan memiliki lilitan kawat tembaga. Bagian inilah yang kerap disebut spul. Pada sepeda motor, spul ini menmpel pada crankcase ssebelah kanan pada motor matic, sedangkan di motor bebek dan sport biasanya diletakan pada blok mesin bagian kiri.

Untuk cara kerjanya, yakni ketika rotor berputar, medan magnetnya akan memotong lilitan kawat tembaga di stator. Hal ini akan menghasilkan arus listrik di lilitan kawat tembaga.

Arus listrik yang dihasilkan oleh spul alternator adalah arus bolak-balik (AC). Arus AC ini kemudian akan diubah menjadi arus searah (DC) oleh kiprok.

spul dan magnet

Fungsi spul

Seperti yang disebutkan diatas, spul sangat penting bagi pengapian dan kelisitrikan karena disinilah awal pengapian sepeda motor dimulai.

Berberapa fungsi spul alternator pada sepeda motor adalah:

  • Menghasilkan arus listrik untuk mengisi baterai.
  • Sebagai sumber tenaga untuk kelistrikan sepeda motor.

Maka tak heran, jika spul alternator yang rusak dapat menyebabkan beberapa masalah pada sepeda motor, seperti:

  • Salah satu penyebab baterai tidak bisa diisi penuh, tapi harus dengan pengecekan komponen atas lebih dulu seperti kondisi baterai, atau kiprok.
  • Lampu dan aksesoris lainnya tidak menyala. Tentunya jika tidak ada masalah di berbagai komponen kelistrikan lainnya, maka spul bisa jadi pemicu.
  • Mesin sepeda motor menjadi mati atau boros bahan bakar. Di beberapa kasus kawat spul bisa terbakar, bahkan kawat tembaga putus spul tidak bisa menghasilkan arus listrik.

 Jenis-jenis spul

Yang saya ketahui ada dua tipe spul pada sepeda motor, yaitu spul dengan tipe pengapianAC, dan spul dengan tipe pengapian DC. Spul pada tipe pengapian AC (arus bolak balik) biasanya menggunakan 2 jenis kawat yang berbeda. Satu gundukan kawat lilitan pada stator diisi dengan kawat lebih halus, ini biasanya berfungsi sebagai arus pengapian. Dan sisa lilitan pada stator memiliki kawat tembaga berukuran besar yang digunakan untuk kelistrikan. Contoh sepeda motor dengan spul tipe AC seperti motor bebek lawas, Honda supra series (supra x, supra fit, dan keluarganya), Yamaha vega lama (2004 atau lebih tua).

spul tipe ac
spul tipe AC

Sementara itu, spul pada pengapian tipe DC (searah) biasanya kawat spul berukuran sama semua pada stator. Karena semua pengapian dan kelisitrikan disearahkan dengan ukuran yang sesuai oleh kiprok dan batere atau aki.

Perbedaan utama dari spul dengan sepeda motor tipe pengapian AC dan DC adalah pada sumber arus listrik yang digunakan untuk menghasilkan percikan api pada busi.

Pada sepeda motor tipe pengapian AC, arus listrik yang digunakan untuk menghasilkan percikan api berasal dari spul alternator. Spul alternator menghasilkan arus listrik bolak-balik (AC) yang kemudian diubah menjadi arus searah (DC) oleh kiprok. Arus DC ini kemudian digunakan untuk memicu koil pengapian.

Pada sepeda motor tipe pengapian DC, arus listrik yang digunakan untuk menghasilkan percikan api berasal dari baterai. Baterai menyimpan arus listrik searah (DC) yang kemudian digunakan untuk memicu koil pengapian.

Sementara dari segi keunggulan keduanya sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya untuk spul AC mampu menghasilkan tenaga pengapian yang lebih besar dan irit bahan bakar, tetapi kekurangannya adalah api membesar dan mengecil seiring tarikan tuas gas atau RPM mesin. Jadi ketika putaran mesin di bawah terkadang lampu depan motor juga ikut redup. Sedangkan spul tipe DC memiliki kelebihan mudah dalam perawatan, tenaga pengapian stabil, baik di RPM tinggi maupun rendah, tetapi kekurangannya arus pengapian lebih kecil, serta lebih boros bahan bakar. Walaupun begitu, secara umum, tipe pengapian DC memiliki beberapa keunggulan dibandingkan tipe pengapian AC.

 Baca juga: Sistem Pengapian AC&DC pada sepeda motor 

Jadi Jika sepeda motor Anda mengalami masalah pada kelistrikan, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah spul alternator yang rusak. Anda dapat memeriksa kondisi spul alternator dengan membawa sepeda motor ke bengkel.

Berikut adalah beberapa tips untuk merawat spul alternator sepeda motor:

  • Pastikan spul alternator terpasang dengan benar.
  • Bersihkan spul alternator secara rutin dari debu dan kotoran.
  • Hindari penggunaan aksesoris yang berlebihan, karena dapat membebani spul alternator.
Sekian informasinya, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Mengenal Spul Pada Sepeda Motor"